Thursday, July 18, 2013

loveable

Seseorang yang mencintaimu pasti tidaklah ingin melihatmu sakit, terluka, menangis bahkan merasakan kepergianmu sekalipun. Karena sesungguhnya orang yang mencintaimu selalu ingin berada disampingmu apapun itu kondisimu, dimanapun keberadaan mu. Tak pernah melihat dengan mata, tak pernah merasakan dgn kulit. Walaupun dalam kenyataan begitu. Tapi sesungguhnya orang yang mencintaimu melihat dengan hati merasakan lewat perasaan. Tergolong agak lebay menurut anak gaul. Tapi untungnya saya bukan anak gaul, jd itu kenyataan untuk saya.

Saya mencintai seseorang, yang dimana saya selalu ingin berada disampingnya. 
Sekitar 5tahun lalu saya mengenalnya, kebetulan kami memang satu kelas di sekolah menengah pertama favorite disebuah kota kecil nan penuh kenangan untuk kita. Purwakarta sebut saja.

Entah mengapa saya sering memperhatikannya, ternyata dia juga begitu terhadap saya. Saya belum menaruh hati padanya, karena dia sangat menjengkelkan dulu. Bahkan kita sempat bermusuhan untuk beberapa waktu yang lama. 
Ternyata awal dr bermusuhannya kita tersebut menjadi awal dr rasa yang katanya dinamakan cinta. 
Karena ego dr masing kita hanya saling terdiam dan mencintai diam2.. 
Sampai beberapa waktu lama, kita baru dipersatukan. 
Alhamdulillah ya allah..

Selama hampir 1tahun 1bulan kurang sehari, kita bersama. Aku menemaninya, dan dia menemaniku. 
 Dia menjangku aku menjaganya. Saling melengkapi dan mengerti kekurangan diantara satu sama lain.

Hobi kita jalan jalan, makan siang atau sore atau malam berbarengan. Mau udah mandi atau belum pokoknya kita pergi hehehe
Berjalan bersama skuter kesayangannya dia above si cantik dia bilang. Si cantik itu motornya yang dia sayang. Pdhl saya sendiri kurang suka kalo naik si cantik, abisan sakit punggung. Saya lebih sreg bersama si skuter aja yg lebih nyaman buat jalan jalan, tanpa harus merasa sakit punggung setelah berjalan jalan.

Semasa pacaran dia sering mengeluh karena sakit kepala, saya tidak pernah berpikiran yang aneh aneh dengan sakit kepalanya. Karena saya tau dia orang yang sangat sibuk dan berfikir keras.

Tapi kecurigaan saya semakin menjadi karena dia sering kali mengalami pusing dan lemas. Saya sempat sarankan untuk pergi dan periksa pd dokter, tp siwatak keras kepala ini kekeh dan ga mau buat pergi ke dokter.
Semakin hari dia sering pusing, dan akhirnya dia pergi ke dokter untuk cek darah. Ternyata benar dugaan saya. Ada sesuatu didalam kepusingan yg sering dia alami.

Setelah dia tau ada sesuatu dalam dirinya, dia semakin acuh kepada saya, semakin tak mempedulikan saya. Seakan menghindar kurang lebih begitu. Saya tidak pernah marah hanya sesekali saya kecewa.

Ada puncaknya kami mengalami hal yang dimana saya tidak pernah inginkan dan tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.
Kami berpisah. Sungguh sesuatu yang tak pernah saya inginkan.
Setelah perpisahan itu semoga kita semakin dewasa.
Beberapa hari setelah kami berpisah, dia kembali bersama mantananya yang dulu sebelum saya. 
Entah apa yang saya rasakan, hanya seperti mati untuk mencintai.

Saya ingin bersamamu, saya yang ingin menemanimu dan merawat. Menunggu sampai kau tersembuh.
Tapi mungkin tuhan kirimkan dia untuk menjagamu. Dia yang mungkin lebih baik. 
Agar kau jauh lebih baik. 
Semangat ya, hidupmu masih panjang.

Aku merawatmu hanya dengan doa, yang teramat jauh kita berjarak.
Selamat sembuh, malaikat tanpa sayap...
Kejar  mimpian harapan dan cita citamu.

Love, meysi-

No comments:

Post a Comment