Ketika “jatuh” sudah resiko
kamu akan terluka. Tetapi tanpa “jatuh” dan menjadi “luka” sampai kapanpun kamu
tidak akan pernah belajar sesuatu.
Tidak ada yang lebih
menyenangkan ketika kita “falling into love” atau “jatuh cinta” saya akan
memilih untuk “jatuh” kepada “cinta” ketimbang “jatuh” kepada “obat-obat
terlarang” atau pun “minuman keras”
“jatuh cinta” yang menyebabkan “luka
cinta” tidak akan membat hidupmu berakhir atau mati. Itu hanya fase hidup. Kita
namakan saja fase belajar.
Setelah “jatuh” “luka” yang
perlu kamu lakukan adalah belajar membalut luka itu sendiri atau dengan bantuan
orang lain.
Terakhir, berani untuk “jatuh
cinta” sebanyak mungkin.
Jangan terlalu percaya
kata-kata saya. Percayalah kata hatimu sendiri.
No comments:
Post a Comment